Tim Redaksi

Suara Nunusaku

SUARANUNUSAKU.COM | Ambon, 10 September 2025 – Pernyataan Ketua Garda Pemuda NasDem (GPND) Kota Ambon, Christian Palijama, yang membela Ketua DPRD Kota Ambon Mourits Tamaela mendapat tanggapan kritis dari Aktivis Pemerhati dan Peduli Rakyat Maluku (AP2RM). Fungsionaris AP2RM, Sofyan Tatroman, menegaskan bahwa pembelaan semata berdasar loyalitas partai tidak bisa menutupi fakta dan tanggung jawab moral pejabat publik.

“Sikap kader partai boleh saja loyal, tapi jangan sampai mengabaikan fungsi kontrol DPRD terhadap Pemerintah Kota Ambon. Kedekatan Ketua DPRD dengan kepala daerah memang wajar dalam konteks kolaborasi, tapi ketika batas-batas kontrol dan pengawasan dilanggar, itu menjadi masalah serius,” ujar Tatroman.

Tatroman menambahkan, opini yang berkembang di masyarakat, meskipun belum sepenuhnya diverifikasi adalah sinyal penting bagi publik dan lembaga pengawas untuk memastikan akuntabilitas pejabat. “Menyebut semua tuduhan sebagai ‘pencemaran nama baik’ tanpa menelaah fakta adalah simplifikasi yang berbahaya. Justru hal ini bisa menutup peluang evaluasi yang obyektif,” katanya.

Menurut Tatroman, AP2RM menekankan perlunya transparansi dan mekanisme pengawasan internal DPRD berjalan lebih ketat. “Kader partai boleh membela, tapi DPRD bukan hanya soal partai. Fungsi pengawasan harus jelas dan terukur agar masyarakat tidak dirugikan oleh praktik kedekatan yang berpotensi mengabaikan kepentingan publik,” tegasnya.

Sofyan Tatroman menutup pernyataannya dengan catatan bahwa kritik terhadap pejabat publik adalah bagian dari demokrasi sehat “Apresiasi untuk kerja keras Ketua DPRD boleh diberikan, tapi itu tidak boleh menutupi kewajiban moral dan fungsionalnya. Demokrasi berjalan jika kontrol, akuntabilitas, dan transparansi tetap dijaga.” tutupnya. (SN-080)