Ditulis Oleh: Gibran Faqih Latuconsina
SUARANUNUSAKU.COM
Nama Mourits Tamaela, Ketua DPRD Kota Ambon, belakangan lebih sering terdengar bukan karena gagasan brilian di ruang sidang, melainkan karena isu pesta miras yang hangat dibicarakan publik. Betul atau tidak, isu ini sudah cukup membuat wibawa DPRD berada di ujung tanduk.
Rakyat wajar bertanya: apa sebenarnya prioritas seorang ketua dewan? Memimpin rapat demi kepentingan masyarakat, atau memimpin pesta yang hanya menyenangkan segelintir orang? Palu sidang seharusnya diketuk untuk melahirkan keputusan politik, bukan sekadar mengiringi dentuman musik hiburan.
Di tengah kesulitan ekonomi yang menghimpit, munculnya isu semacam ini justru semakin melukai hati rakyat. Bagaimana mungkin lembaga yang seharusnya menjadi benteng aspirasi berubah wajah menjadi ruang gosip yang dipenuhi cerita tentang kemewahan dan kesenangan semu?
Mourits harus sadar: seorang Ketua DPRD bukanlah individu biasa. Ia adalah simbol martabat politik kota ini. Setiap langkah, setiap sikap, dan setiap isu yang mengiringinya akan melekat pada nama DPRD Kota Ambon.
Kalau isu pesta miras saja yang lebih sering terdengar ketimbang kerja nyata, maka jangan salahkan rakyat bila kehilangan kepercayaan. Karena bagi publik, seorang Ketua DPRD yang lebih dikenal lewat cerita pesta bukanlah pemimpin, melainkan sekadar tamu tetap di ruang hura-hura.
(SN-070)
Sorry, we couldn't find any posts. Please try a different search.
SUARANUNUSAKU.COM | OPINI Muhammad Ridwan Pene, SH (Advokat/ Wakil sekretaris…
SUARANUNUSAKU.COM | Ambon, 04 Oktober 2025 –Nasib Rovik Akbar Afifudin,…
SUARANUNUSAKU.COM | Ambon, 02 Oktober 2025 – Presiden Mahasiswa Universitas…