Tim Redaksi

Suara Nunusaku

SUARANUNUSAKU.COM | Ambon, 9 September 2025 — Desakan agar Ketua DPRD Kota Ambon, Mourits Tamaela, segera diberhentikan melalui mekanisme Pergantian Antar Waktu (PAW) semakin menguat. Kali ini datang dari Sofyan Tatroman, Fungsionaris Yayasan Pijar Demokrasi Indonesia (YPDI) Cabang Ambon.

Menurut Sofyan, keberadaan Mourits di kursi pimpinan DPRD tidak lagi mencerminkan marwah lembaga legislatif. Alih-alih tampil sebagai pengawas jalannya pemerintahan kota, ia lebih sering terlihat berada di belakang Wali Kota Ambon dalam berbagai kegiatan.

“Ketua DPRD seharusnya berdiri di depan memperjuangkan aspirasi rakyat, bukan sekadar mengikuti langkah Wali Kota. Publik sudah lama melihat, Mourits lebih cocok jadi ajudan pribadi daripada pemimpin lembaga legislatif. Ini jelas mencederai fungsi DPRD,” tegas Sofyan Tatroman, Selasa (9/9).

Sofyan menambahkan, gaya kepemimpinan Mourits yang tidak tegas dan minim keberpihakan membuat DPRD kehilangan wibawa di mata publik. Padahal, DPRD adalah lembaga terhormat yang harus dijalankan dengan integritas dan tanggung jawab moral yang tinggi.

“Kalau Ketua DPRD justru menjadi masalah, maka partai pengusung harus segera menggunakan mekanisme PAW. Jangan biarkan DPRD dipimpin oleh orang yang hanya mempermalukan institusi,” lanjutnya.

Selain masalah kedekatannya dengan eksekutif, Sofyan juga menyoroti sikap Mourits yang dinilai lamban merespon berbagai persoalan rakyat, mulai dari pelayanan publik hingga isu kesejahteraan masyarakat.

“Masyarakat membutuhkan pemimpin legislatif yang kritis dan berani menyuarakan kebenaran. Jika Mourits tidak mampu, maka lebih baik diganti dengan sosok yang kredibel, berintegritas, dan benar-benar berpihak kepada rakyat,” pungkas Sofyan.

Dengan semakin menguatnya desakan ini, publik menunggu sikap tegas partai politik pengusung untuk segera memproses Pergantian Antar Waktu (PAW) terhadap Mourits Tamaela. (SN-066)